Category Archives: Artikel

Jika Kamu Mengerti

Ku buka mata, kulihat dunia, ku bertanya pada embun pagi, apakah hari ini semua orang tersenyum bahagia? Ataukah ada orang yang merasa sepertiku hari ini, terdekap dalam luka, sepi, sunyi, hilang dan hampa.

Kulihat burung-burung berterbangan dengan riangnya, tergambar senyuman indah dari setiap kepakan sayapnya, hmmm … aku ingin terbang bersama mereka, aku ingin bernyanyi bersama kicauannya, “good morning adikku tercinta”, sapa kak Ivan sembari memelukku dari belakang, aku hanya membalasnya dengan senyuman manisku. Aku Shireen dan kakakku Ivan, orang tua kami bercerai delapan tahun yang lalu, berdasarkan putusan pengadilan aku diasuh oleh mama, dan Kak Ivan bersama papa.

Satu minggu yang lalu mama meninggal karena kecelakaan, dan akhirnya sekarang aku tinggal di rumah papa, “bagaimana tidurnya semalam, nyenyak nggak?”, Tanya papa saat kita sarapan bersama, “nyenyak pa” jawabku singkat”, “nanti kak Read the rest of this entry

Pelampiasan Cinta

Awalnya aku tak pernah menyangka jika kau dan aku akan menjadi kita. Awalnya aku tak pernah menyangka jika kau kini menjadi orang yang akan selalu ada di sampingku. Bahkan awalnya, aku menyangka dialah laki-laki yang sedang aku peluk erat lenggannya, bukan kamu seperti saat ini. Namun, aku harap kau tak salah paham, walaupun awalnya aku tak menyangka, kini aku sadar aku sungguh mencintai dan menyayangimu sebagai kekasih, bukan seorang adik.

Langit malam di kotaku kali ini benar-benar begitu indah, dinginnya angin malam semakin membuat malam ini begitu menggoda. Aku menolehkan wajahku pada sosok laki-laki yang saat ini sedang berada tepat di sisiku, aku mengelus lembut wajahnya yang begitu dingin. Laki-laki itu memberikan senyuman terhangat padaku di tengah dinginnya malam, dan kecupan hangat yang mendarat di keningpun benar-benar membuatku semakin menyayangi laki-laki itu. Aku memeluk lengannya semakin erat, hingga tak ada yang mampu memisahkan kita, bahkan angin malam pun enggan mengganggu Read the rest of this entry

Harapan Yang Gugur Kala Senja Hampir Khatam

“Biar kurampungkan saja rasa ini, perlahan”, gumam Ayyu seraya mengusap buliran air mata yang sudah membanjiri pipinya.

Ayyu.
Wajahnya yang ayu membuat mata yang melihat enggan untuk berpaling. Tak sedikit pria yang menaruh hati padanya. Namun seringkali Ayyu mengabaikan, karena hatinya sudah tertambat pada Denny.
Yah, Denny. Pria sederhana namun penuh kharisma itu adalah teman satu kampus. Namun berada di fakultas yang berbeda. Hanya beberapa kali saja Ayyu dapat menikmati wajahnya yang purnama. Ayyu jatuh cinta pada pandangan pertama, kedua dan sampai saat ini. Tak perlu alasan untuk menyukainya. Denny karena sampai saat ini Ayyu tak menemukan alasan itu.

Sudah dua tahun Ayyu menikmati rasa itu sendiri. Tak jenuh dan kian semerbak. Denny memang baru saja menyambut uluran hati Ayyu beberapa bulan lalu. Hari itu adalah hari yang mungkin tak akan terlupakan oleh Ayyu; hujan menderas menampar wajah-wajah bumi.
“Wajahmu tetap ayu, mendung tak mampu memudarkan ayumu”, puji Denny saat mereka yang sengaja duduk berdampingan menunggui hujan yang tak kunjung Read the rest of this entry

Maaf Aku Terlalu Berharap

Hembusan angin dari jendela membangun kan ciara dari tidur nya. Ara melihat jam di meja belajar, “astagfirullah!!! Sudah jam 6 fix aku kesiangan!!!” Ujar ciara atau biasa dipanggil ara.
Bergegas aku mengambil air wudhu di kamar mandi dan langsung menunaikan sholat fardu subuh. Setelah menunaikan sholat aku pun lansung bergegas mandi dan bersiap untuk sekolah.
“Ciara kamu mau jalan jam berapa…” panggil mama dengan suara yang setara dengan bell di sebuah sekolah…
“Iya maa, aku mau turun ini” jawab ku.

Sesampainya dibawah mama sudah menyiapkan sarapan
“Papa udah berangkat mah?” Tanyaku…
“Iya udah ra, tadi pas mama ke kamar kamu, kamu nya belum bangun mama bangunin pun kamu kayak nya lagi mimpi indah banget sampai suara mama gak bisa ngebangunin Read the rest of this entry

Cinta Nya Bukan Untuk Ku

Aku memppunyai sahabat yang sering di panggil dita. Dia adalah sahabat terbaik ku walau sering berdebat. Di suatu waktu aku menyukai seorang cowok yang bernama rian. Dia adalah siswa yang terpintar dan sekelas dengan kami berdua, aku bilang pada dita kalau aku menyukai rian. hari demi hari aku sering memperhatikannya tapi ada perasaan yang menganjal di pikiranku saat aku bilang ke dita bahwa “Aku menyukai rian” aku lihat raut wajah yang tidak setuju itu.

Keesokan hari nya aku dan dita pergi ke sebuah tokoh buku dan sesampainya di sana aku dan dita bertemu dengan rian, betapa senang nya itu tapi sepertinya dita menyukai nya juga dan sesampai di rumah dita main ke rumah ku aku penasaran dengan perasaan dia ke rian lalu aku bertanya “dit jujur ya sama aku kamu suka ya sama rian?” tanya ku.
“en…gak, enggak kok” jawab dita
“kamu bohong dit sama aku pasti kamu menyukai nya” tanya ku lagi
“sebenarnya sebelum kamu menyukai dia aku sudah lebih dulu menyukai nya tapi setelah aku mendengar kamu berkata *Aku menyukai rian dit* aku mulai sadar rin kalau perasaan Read the rest of this entry