Kenangan Itu, Aku & Kamu

Barangkali kini kau tak tahu siapa aku, semenjak perpisahan 3 tahun yang lalu mungkin waktu telah perlahan menghapus sedikit demi sedikit memoar kenangan yang kita rajut bersama dan mungkin pula kau kini telah banyak berubah dari segi fisik maupun sifat sebagaimana yang telah menimpaku sekarang, sehingga kini jika saja aku bertemu denganmu mungkin ku tak dapat mengenali wajah syahdumu seperti dulu.
Namun kenangan-kenangan itu tak akan pudar ataupun hilang dari ingatanku. Kenangan tentang dirimu, sahabatku dulu. Mungkin Tuhan telah menuliskan semuanya tentang kita sebelum terciptanya manusia.

Dulu, aku tak sadar bahwa dirimu akan menjadi tokoh sentral dalam alur kisah persahabatan kita, sehingga kejadian itu yang menyiratkan segalanya,

bahwa di setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan yang melahirkan jeritan kerinduan yang mendalam lantaran kita sekarang telah terpisah jarak dan waktu.

Masih tergambar jelas kenangan-kenangan yang kau ukir indah di hatiku. Kuingat senyuman syahdumu saat kita bersama menikmati lagu-lagu populer pada waktu itu lewat radio atau tape mini di emperan rumahku, bernyanyi bersama di kelas jika tak ada guru, menikmati hal-hal terindah yang Tuhan ciptakan; cahaya rembulan, taburan bintang, senja yang temaram dan bianglala yang setiap kali muncul setelah guyuran hujan dan masih banyak lagi kenangan-kenangan yang kita buat bersama dan mungkin jika kusebutkan semua maka cerita ini tak akan pernah selesai.

Masihkah kau ingat saat kita lalui hari-hari semu bersama penuh canda tawa dan perlu kau tahu di saat itu pula sempat ada perasaan aneh yang hinggap di hatiku, namun segera kutepis perasaan itu lantaran dirimu telah dimiliki, mungkin memang bukan takdirku untuk memilikimu, segera kulupakan semua itu dan menjalani semua seperti yang sudah-sudah.

Kini kenangan itu membuncah saat kudengar lagu kesukaanmu dulu, ku jadi teringat dulu saat acap kali kau memintaku untuk menyanyikan lagu itu. Segera saja kulantangkan suara dan meniru gaya justin bieber saat menyanyikan lagu baby, kau tertawa lantaran waktu itu ku tak begitu fasih bahasa inggris, namun setelah kau ikut bernyanyi bersama.
Di malam ini, apa kau juga tengah menikmati hal yang dulu pernah kita nikmati bersama. Kau lihat, rembulan itu masih terapung manis di langit dan bintang-bintang masih setia menemaninya. Keduanya memeberikan nuansa berbeda di malam ini, akankah kau juga menikmatinya di sana?.

Terkadang hidup tak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan, karena Tuhan punya rencana dan yang menentukan segalanya. Begitu pula dengan apa yang terjadi pada alur persahabatan kita. Dulu kau berjanji akan selalu menemaniku, menjalani dan menghadapi kehidupan yang semakin keras ini, bersama.

Namun Tuhan punya rencana lain tang tak dapat kita merubah aka keputusanNya, kita hanya bisa bersabar dan bertawakal. Mungkin di balik semua ini, Tuhan tengah mempersiapkan rencana paling terindah untuk kita.
Entahlah, sampai saat ini aku tak tahu sekarang kau ada di belahan dunia mana, tapi aku mencoba menuangkan segala rindu yang telah lama mendekam di hatiku lewat oretan ini semoga saja suatu saat oretan ini sampai kepadamu dan terbaca olehmu. Entah kapan

Cerpen Karangan: D Hasany Achmad
Facebook: Sany Acdovic

Sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-cinta/kenangan-itu-aku-dan-kamu.html

Posted on July 12, 2014, in Artikel, CERPEN. Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment